Rupiah Kembali Terkulai, Tembus Rp 14.000/USD

JAKARTA. VOI. Barangkali kebanyakan makan makanan berlemak saat lebaran, kurs rupiah kembali terkulai di hadapan dollar Amerika Serikat. Pada awal perdagangan Kamis (21/6 2018) kemarin, mengutip Bloomberg pukul 09.20 WIB, kurs rupiah di pasar spot melemah 1,15% ke level Rp 14.093/USD.
Sementara itu, Menko Bidang Perekonomian Darmin Nasution menegaskan, pelemahan rupiah yang terjadi lantaran pergerakan bunga acuan suku bunga The Fed setelah Federal Open Market Committee (FOMC) memutuskan untuk menaikkan bunga acuan the Fed ke level 1,75%-2% pada pertengahan Juni lalu

"Tetapi itu jangan dirisaukan," kata Darmin usai acara Halal Bi Halal di kantornya, Kamis (21/6 2018).

Lebih lanjut Darmin kembali menegaskan bahwa fundamental ekonomi bisa berubah sejalan dengan perubahan tatanan global. Namun, depresiasi sebesar 1,15% tersebut, juga disebabkan oleh libur panjang Lebaran.

"Orang tidak tahu bagaimana situasinya, dia hantam saja di hari pertama kerja. Oleh karena itu, jangan terlalu dianggap itu sudah akhir cerita. Lusa juga berubah lagi," tambahnya.

Pergerakan nilai tukar rupiah juga turut dipengaruhi oleh defisit transaksi berjalan Indonesia yang selama ini masih mencatat defisit. Bahkan kata Darmin, tak hanya defisit neraca perdagangan, beberapa bulan belakangan, neraca perdagangan Indonesia juga mencatat defisit. "Artinya, ekspor barang dan impornya defisit. Itu harus diatasi dulu," katanya. (arn)

 

Related News

Comment (0)

Comment as: