•   Wednesday, 24 Apr, 2024
  • Contact

Juara Indonesia Open Kebanjiran Bonus

JAKARTA, VOI  – Tim Inodnesia berhasil menyabet dua gelar juara di kejuaraan Indonesia Open 2018 yang digelar di Istora Senayan, Kawasan Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta mulai Selasa (3/7) hingga Minggu (8/7) kemarin.

Dua gelar juara untuk Merah Putih itu diraih dari nomor ganda campuran dan ganda putra. Pasangangan ganda campuran yang berhasil meraih titel juara itu ialah, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir. Pasangan ganda campuran Indonesia itu berhasil meraih gelar juara usai mengalahkan wakil Malaysia, Chan Peng Soon/Goh Liu Ying di babak final, dua game langsung dengan skor 21-17 dan 21-8.

Menariknya, pertandingan itu merupakan ulangan dari laga final ganda campuran Olimpiade Rio de Jainero, Brasil 2016, lalu. Dimana, pada pertemuan terkahir mereka itu, pasangan yang akrab disapa Owi/Butet itu juga berhasil membungkam Chan/Goh dengan 21-15 dan 21-11 dan berhak meraih medali emas Olimpiade 2016.

Keberhasilan Owi/Butet merebut gelar juara ini juga mengulang hasil tahun lalu. Dimana pada Indonesia Open 2017, pasangan ganda campuran terbaik Indonesia itu juga berhasil merebut gelar juara untuk kali pertamanya setelah tujuh kali gagal, usai mengalahkan Zheng Si Wei-Chen Qingchen.

Malah, pada kesuksesan tahun 2017 lalu itu, kondisi lutut Butet belum sembuh 100 persen. Meski demikian, itu tidak menyurutkan semangat juangnya untuk meraih gelar juara Indonesia Open untuk pertama kalinya.

Sedangkan pada nomor ganda putra, Indonesia berhasil menyabet gelar dari pasangan Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon. Keberhasilan pasangan yang dijuluki ‘The Minion’ itu usai membungkam wakil Jepang, Takuto Inoue/Yuki Kaneko, dua game langsung dengan skor 21-13 dan 21-16.

Keberhasilan Kevin/Marcus ini juga mengakhiri puasa gelar tim Indonesia pada nomor ganda putra. Terakhir, Indonesia sebagai tuan rumah meraih gelar juara pada tahun 2013 yang diraih oleh pasangan Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan pada Indonesia Open 2013. Selain itu, gelar juara itu juga menjadi gelar keempat Kevin/Marcus sepanjang 2018. Sebelumnya, pasangan yang dijuluki The Minions ini meraih gelar Indonesia Masters, India Open, dan All England.

Torehan yang didapat dua pasangan Indonesia sekaligus membuka dua rekor, yang terakhir kali diraih Vita Marissa/Liliyana Natsir dan Sony Dwi Kuncoro pada 2008. Jelas, prestasi baik dari Owi/Butet dan Kevin/Marcus berbuah penghargaan dari Djarum Foundation.

Ya, sebagai atlet binaan PB Djarum, Owi/Butet serta Kevin ‘diguyur’ bonus dari Bakti Bakti Olahraga Djarum Foundation dan Blibli.com. Djarum Foundation sendiri memberikan penghargaan berupa bonus uang sejumlah Rp200 juta kepada ketiga atlet tersebut. Sedangkan, Blibli.com memberikan bonus voucher belanja sebesar Rp50 juta untuk masing-masing atlet.

“Djarum Foundation berkomitmen untuk memberi apresiasi kepada pemain dan pelatih yang berjasa, karena telah membawa para atlet kita ini ke tangga juara, apalagi ini (kejuaraan) di kandang sendiri,” ujar Program Director Bakti Olahraga Djarum Foundation, Yoppy Rosimin dalam acara penyerahan bonus di Galeri Indonesia Kaya, Jakarta, Rabu (11/7).

“Buat Owi/Butet, ini pecah telor, sebelumnya tidak pernah juara Indonesia Open di Istora. Kalau buat Kevin, ini pertama kalinya juara Indonesia Open, mudah-mudahan tahun depan juara lagi,” sambung pria berkacamata itu.

Yoppy mengaku pemberian pengharagaan ini tidak lain bertujuan untuk memberikan motivasi kepada atlet khususnya binaan PB Djarum agar terus memberikan prestasi. Ia juga mengatakan, pihaknya telah menyiapkan penghargaan berupa bonus untuk atlet PB Djarum yang mampu memberikan prestasi di Asian Games 2018 nanti.

“Setelah ini ada Kejuaraan Dunia dan Asian Games 2018, kami siap berikan bonus lagi. Semoga (dengan pemberian penghargaan), diharapkan sektor tunggal juga tergugah menciptakan atlet-atlet juara. Kita pun terus semangat membina bulu tangkis agar masa kejayaan Indonesia kembali,” tegasnya.

Sementara itu, Butet mengaku senang dengan penghargaan yang ia dapat dari sejumlah pihak tersebut. Sedangkan, Butet mengaku, bangga dengan prestasi yang ia dapat tersebut, mengingat kejuaraan ini akan menjadi turnamen Indonesia Open terkahir baginya. Ya, Butet diperkirakan akan gantung raket pada akhir tahun ini.

“Buat saya sih tidak munafik ya, bonus itu pasti menambah motivasi. Tapi dari awal pertandingan saya tidak memikirkan bonus dan fokus sama target saya dulu. Kami berterima kasih banyak atas penghargaan kepada prestasi kami ini,” ungkap Butet di tempat yang sama. “Saya tidak menyangka bisa sampai final dan juara. Senang sekali, ending bisa kasih terbaik di Indonesia Open sebagai juara bertahan. Sedihnya mungkin ini Indonesia Open terakhir saya,” tambah Butet.

Hal yang sama juga diungkapkan Owi dan Kevin. Keduanya berharap prestasi serta penghargaan yang ia dapat bisa menjadi motivasi untuk para atlet PB Djarum agar bersemangat untuk bisa lebih baik. “Saya senang dan bangga bisa juara di rumah sendiri. Yang pasti saya berterima kasih kepada semua yang terkait seperti PBSI dan PB Djarum juga keluarga dan seluruh suporter Indonesia yang tak henti-hentinya mendukung kami,” tutur Owi.

“Penghargaan ini memotivasi saya untuk semakin berprestasi dan mengharumkan nama Indonesia. Pastinya saya senang banger karena bisa juara di Indonesia Open yang terkenal angker, di rumah kita sendiri. Keberhasilan saya juga tak lepas dari dukungan pelatih dan klub saya, PB Djarum,” jelas Kevin. Selain ketiga atlet itu, bonus juga diberikan pada pelatih Herry Iman Pierngadi, Aryono Miranat, Richard Mainaky, dan Vita Marissa berupa masing-masing lemari es Polytron dan voucher Blibli senilai Rp 10 juta, plus voucher dari tiket.com senilai Rp 5 juta. (*)

Related News

Comment (0)

Comment as: