Pendiri PKS, Yusuf Supendi, Meninggal Dunia

JAKARTA, VOI --  Salah satu pendiri Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Yusuf Supendi dikabarkan telah meninggal dunia di Rumah Sakit RSCM Jakarta, Jumat (3/8). Kabar itu disampaikan oleh akun twitter resmi DPRa PKS Pekayon yang kemudian di retweet oleh politikus PKS Tifatul Sembiring.

Melalui kicauannya, Tifatul mendoakan agar Yusuf, yang sudah keluar dari PKS dan belakangan mendaftarkan diri menjadi calon anggota legislatif dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) wafat dalam keadaan baik.
Pria kelahiran Bogor, 15 Mei 1958 itu diketahui lahir dari keluarga besar ulama besar di Bogor. Yusuf tercatat sebagai salah satu generasi pertama dari gerakan Tarbiyah di Indonesia.

Lulusan Pondok Pesantren Darul Falah Bogor dan Universitas Imam Muhammad Ibnu Saud, Riyadh, Arab Saudi, itu kemudian menjadikan gerakan Tarbiyah sebagai bekal untuk mendirikan Partai Keadilan yang kemudian berubah menjadi PKS bersama Hilmi Aminuddin, Salim Segaf Al Jufri dan sejumlah tokoh lain.

Selain menjadi dosen dan penerjemah, Yusuf pernah menjabat menjadi Wakil Ketua dan anggota Dewan Syariah PKS peroide 2000-2010. Pada periode 2004-2009, Yusuf juga pernah menjadi anggota DPR Fraksi PKS dari Dapil IV kabupaten/kota Bogor Jawa Barat.

Dalam dunia politik di Indonesia, Yusuf diketahui sudah dua kali pindah partai, yakni Hanura dan terakhir Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).

Yusuf Supendi diberhentikan dari PKS pada tahun 2010, saat menjabat Wakil Ketua Dewan Syariah PKS. Dia diberhentikan karena dituduh telah melakukan perselingkuhan.

Hengkang dari PKS, tepatnya pada 2013, Yusuf bergabung ke Partai Hanura. Di Partai besutan Wiranto itu, Yusuf maju menjadi calon legislatif DPR pada pemilu 2014, namun gagal mendapat kursi.

Lama tak terdengar, menjelang pemilu 2019, Yusuf membuat heboh karena memutuskan bergabung dengan PDIP. Yusuf akan maju sebagai bakal calon anggota legislatif atau caleg Daerah Pemilihan V Jabar, Kabupaten Bogor.

Ia mengaku, dasar dirinya mau dicalonkan PDIP karena sekitar 70 persen partai tersebut Islam dan dari kalangan santri.
Namun, Yusuf yang pernah disebut sebagai hafiz Alquran itu wafat tepat 8 bulan sebelum bertarung di pemilihan legilstaif (pileg) 2019 mendatang.

Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menyatakan duka cita atas wafatnya salah satu kader yang juga mantan pendiri PKS Yusuf Supendi.

Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan langsung melaporkan berita duka itu kepada Ketua Umum Megawati Sukarnoputri.
"Beliau menyampaikan duka cita yang mendalam, dan semoga almarhum wafat dalam keadaan husnul khatimah," kata Hasto dalam keterangannya kepada wartawan, Jumat (3/8).

"Beliau sudah menjadi bagian dari keluarga besar PDI Perjuangan sehingga kami diinstruksikan untuk memberikan penghormatan terbaik kepada almarhum," lanjutnya.

Meski baru bergabung dengan PDIP, almarhum Yusuf kata Hasto, dikenal sebagai sosok yang memiliki prinsip, saleh, sederhana, dan menjadi teladan dalam moralitas sebagai seorang politikus.

Hasto mengungkapkan salah satu kenangan yang paling berkesan dari sosok almarhum Yusuf, salah satunya adalah sikap tawadhu, santun dan bersahaja. Sikap itu lanjutnya bakal diberi penghargaan khusus oleh DPP PDIP.

Ucapan duka juga disampaikan politikus PKS Mardani Ali Sera yang mendoakan agar keluarga mendiang Yusuf diberikan ketabahan dan kesabaran.

Jenasah Yusuf akan diberangkatkan dari rumah duka di RT 12 RW 01 No 28 Pekayon Pasar Rebo Jakarta Timur. (CNN)

Related News

Comment (0)

Comment as: