Inilah Sejumlah Kebijakan Kesehatan Baru untuk Haji 2018

JAKARTA -- Sejumlah kebijakan terbaru terkait kesehatan jamaah haji Indonesia akan diterapkan pada 2018. Persiapannya masih terus berlangsung hingga saat ini meski sebagian besar telah diselesaikan sesuai penjadwalan.

Sejumlah pembaruan disesuaikan dengan kebijakan yang diterapkan Arab Saudi. Kepala Pusat Kesehatan Haji Kemenkes Eka Jusup Singka menyampaikan, tahun ini seluruh rekam medis jamaah terintegrasi dengan sistem komputerisasi haji terpadu bidang kesehatan.

"Seluruh catatan medis jamaah haji, dari pemeriksaan pertama sampai pemeriksaan terakhir itu terekam dalam kartu kesehatan jamaah haji, ini memudahkan petugas untuk mengakses sistem komputerasi sistem haji terpadu bidang kesehatan," kata dia Kamis (12/7 2018).

Selain itu, warna gelang kesehatan tahun ini menjadi satu saja yakni warna orange. Sehingga intervensi yang akan diterapkan terhadap mereka, baik tindakan promotif atau preventif akan sama.

Persamaan warna gelang juga demi menjaga psikologis jamaah haji agar merasa lebih tenang. Tahun sebelumnya gelang dibagi tiga warna dengan warna merah risiko kesehatan tertinggi. "Warna merah biasanya lebih khawatir, dengan warna sama jadi tidak lagi seperti itu, mereka supaya lebih tenang karena bersama-sama," kata Eka.

Selain itu, tim kesehatan juga akan membagikan alat pelindung diri pada seluruh jamaah. Perangkat tersebut diberikan di Indonesia pada saat akan berangkat dan saat tiba di Arab Saudi.

Sebelum berangkat, sepaket alat perlindungan tersebut diberikan di asrama haji. Diantaranya masker, krim anti-pegal, semprotan air untuk wajah, waslap, oralit, adalah tensoplas. Sementara saat tiba di Arab saudi, akan ada tim promotif preventif dan tim kesehatan yang membagikan payung, kacamata hitam, masker, alas kaki, water spray dan tas kecil untuk menampung semua barang tersebut. "Perlengkapan ini semua jamaah dapat, sudah 204 ribu dipersiapkan," kata Eka.

Terkait obat-obatan yang sebelumnya dibagikan di tanah suci, ia menyampaikan bahwa semuanya dibagikan di Tanah Air untuk tahun ini. Obat-obatan dasar tersebut akan dipegang oleh masing-masing dokter yang bertugas.

Sementara untuk obat-obatan pribadi, Eka menyarankan agar jamaah melaporkannya juga pada tim kesehatan. Agar mereka tahu dan dapat lolos akses pemeriksaan dan perizinan di bandara.

Secara umum, Eka menyampaikan seluruh persiapan telah berjalan lancar. Termasuk pemeriksaan terakhir di embarkasi dan di Arab Saudi yang sudah siap semua. Indonesia telah menyewa klinik di bandara Jeddah untuk keperluan medis.

Tim advance kesehatan telah berangkat untuk mempersiapkan sarana dan prasarana. Eka dan sejumlah stafnya juga akan berangkat dalam waktu dekat untuk mengurus obat-obatan dan distribusinya di Arab Saudi.

 

Sumber: Republika

Related News

Comment (0)

Comment as: