Lagi, Demokrat - Golkar Bahas soal Cawapres 

JAKARTA, VOI - Partai Demokrat kembali melakukan ikhtiar politiknya, menjelang Pilpres 2019 mendatang. Kali ini, soal Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang sudah mengatur janji bakal bertemu lagi dengan Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto. Diketahui, keduanya akan melakukan diskusi lanjutan mengenai pasangan Capres - Cawapres.

Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, Hinca Panjaitan mengatakan, Pertemuan yang kedua kalinya ini, akan dilaksanakan menjelang masa pendaftaran pasangan Capres - Cawapres di Pilpres 2019. Di mana jadwal pendaftaran tersebut dibuka Komisi Pemikihan Umum (KPU) pada 4-10 Agustus 2018 mendatang. "Kami bersepakat akan ada pertemuan lagi jelang tanggal 4 Agustus. Salah satu yang dibahas, kapan sih pasangan (capres-cawapres) itu akan diumumkan," kata Hinca di gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, pada Kamis (12/7).

Sebelumnya, SBY dan Airlangga telah melakukan pertemuan pada Selasa, (10/7) lalu. Keduanya berdiskusi soal Pilkada 2018. Turut dibahas juga oleh keduanya, soal koalisi di Pilpres 2019 mendatang. Namun, kata Hinca, pertemuan tersebut belum menghasilkan sebuah keputusan bagi Demokrat. "Belum ada bisa diambil keputusan yang akan kita lakukan. Bertukar informasi saja, saling update," ujarnya.

Hinca juga menegaskan, Demokrat sudah mendapat tawaran untuk berkoalisi untuk mendukung pencalonan kembali Presiden Joko Widodo. Namun, sejauh ini Partai besutan SBY tersebut masih menimbang-nimbangnya, sembari memberikan balik tawaran politik.

Tawaran itu, yakni menyodorkan Ketua Kogasma Pemenangan Pemilu Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai Cawapres. "Demokrat kan sudah disampaikan oleh Pak SBY, kita tidak mempunyai Capres. Kami menyiapkan Cawapres," imbuh Hinca.

Di lain pihak, Politikus senior Partai Golkar, Firman Soebagyo mengatakan, pihaknya berharap para partai politik peserta Pemilu 2019 untuk segera mengumumkan atau mendeklarasikan capres dan cawapres yang diusungnya.

Hal ini, kata Firman, agar memberikan pembalajaran politik bagi masyarakat. "Kalau ini dapat segera dilakukan maka sangat baik untuk memberikan pembelajaran politik kepada masyarakat yang punya hak suara pada pemilu akan datang terkait siapa akan dicalonkan oleh partai politik untuk menjadi capres dan cawapres," kata Firman di gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, pada Kamis (12/7).

Lebih Lanjut Firman menyayangkan, saat ini masih ada partai politik belum berani secara terbuka menyampaikan siapa calon presiden dan calon wakil presiden yang diusungnya. "Karena esensi dari pemilu secara langsung adalah pemilu untuk memilih calon pemimpinya yg terbaik melalui pemilu yang demokratis dari rakyat oleh rakyat dan untuk rakyat," ujar Firman. Terkait sosok pilihan Partai Golkar untuk diusung menjadi Presiden RI periode  2019 - 2024 nanti, Firman menegaskan, partainya sudah bulat memilih Jokowi, dan memasang Airlangga sebagai wakilnya.

"Sejak awal Golkar merupakan satu-satunya partai sudah berani membuat keputusan melalui Munaslub Bali lalu yakni mencalonkan kembali Jokowi menjadi Capres dua periode dan tentunya berharap Airlangga Hartarto sebagai Cawapresnya," kata Firman. Mantan Wakil Ketua Baleg DPR ini membeberkan, alasan Golkar berani mencalonkan Ketumya menjadi cawapres, berdasarkan argumentasi rasional. Di mana Golkar adalah partai pemenang pemilu nomor dua dan mempunyai kursi terbanyak ke 2 di DPR RI.

Disamping itu, lanjut Firman, figur Airlangga juga dianggap mumpuni dan memiliki banyak pengalaman. Baik sebagai praktisi diperusahaan maupun politik, Airlangga memiliki prestasi yang cukup bagus. "Dari berbagai pengalamnya saya berpandangan figur Airlangga adalah orang yang tepat  diusung sebagai Cawapres," tandasnya.(*)
 

Related News

Comment (0)

Comment as: