•   Thursday, 28 Mar, 2024
  • Contact

Barisan Jokowi yang Jadi Komisaris BUMN

Beberapa orang ini dibilang cukup beruntung lantaran dengan mudah melenggang menempati posisi penting di Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Keberuntungan itu didapatkan karena mereka merupakan pendukung dan tim sukses Presiden Jokowi.

Dukungan mereka pun tak sia-sia karena kebagian jatah strategis di BUMN. Berikut adalah pendukung Presuden Jokowi yang jadi komisaris BUMN;

1. Pataniari Siahaan

Dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) 2015 lalu, Pataniari Siahaan ditunjuk sebagai Komisaris BNI berdasarkan akta RUPS nomor 34. Penunjukan tersebut telah mendapat persetujuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Pataniari merupakan politikus PDI Perjuangan. Pada pemilu legislatif 2014, Dosen Fakultas Hukum Universitas Trisakti ini gagal melaju menjadi anggota DPR-RI. Pataniari juga tak memiliki rekam jejak di dunia perbankan.

2. Refly Harun
Pakar hukum tata negara, Refly Harun, ditunjuk menjadi komisaris utama PT Jasa Marga dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) 2015. Sebelumnya, Refly sempat menjadi staf khusus Menteri Sekretaris Negara Pratikno di bidang hukum.

Selama ini rekam jejak Refly tidak pernah tercatat di dunia usaha. Dia lebih banyak berkecimpung di dunia akademisi dan aktif sebagai staf ahli salah seorang hakim konstitusi. Refly adalah alumnus strata satu Fakultas Hukum UGM pada 1995. Dia kemudian melanjutkan program Master di Universitas Indonesia (2002) dan meraih gelar LL.M dari University of Notre Dame, AS.

3. Andrinof A. Chaniago

Salah satu orang terdekat Presiden Jokowi yang mendapat posisi komisaris adalah Andrinof A. Chaniago. Andrinof merupakan mantan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) atau Kepala Bappenas 2014-2015.

Pada tahun 2017, dia ditunjuk menjadi komisaris utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Andrinof juga dikenal sebagai akademisi, peneliti, dan pengamat kebijakan publik.

4. Jeffry Wurangian
Jeffry Wurangian merupakan calon anggota legislatif dari Partai Nasdem pada Pemilu 2014. Akan tetapi, upaya Jeffry ke Senayan gagal lantaran Nasdem tak mendapat satu kursi pun di daerah pemilihan Jawa Timur V.

Meski gagal, namun Jeffry mendapat pos di BUMN. Dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) 2015, dia ditunjuk menjadi menjadi komisaris BRI. Jeffry memang memiliki rekam jejak di dunia perbankan. Dia adalah mantan Direktur Utama Bank Sulawesi Utara (Sulut).

5. Ali Mochtar Ngabalin
Dan yang terbaru adalah Ali Mochtar Ngabalin. Politisi Golkar ini ditunjuk menjadi anggota dewan komisaris PT Angkasa Pura I (persero).

 

Sebelumnya pada bulan Mei 2018 lalu sempat diangkat sebagai Tenaga Ahli Utama Kedeputian IV bidang Komunikasi Politik dan Diseminasi Informasi.

Pengangkatan dan pemberhentian komisaris ini dilakukan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) selaku Rapat Umum Pemegang Saham PT Angkasa Pura I (Persero) Nomor SK-210MBU/07/2018 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota-Anggota Dewan Komisaris serta Penetapan Komisaris Independen PT Angkasa Pura I (Persero) tanggal 19 Juli 2018.

Related News

Comment (0)

Comment as: