Tepung Bulu, Peluang Bisnis Baru
Namanya Hasna. Kawan lama saat kuliah di Semarang dulu. Setelah tiga puluh tahun, kami bertemu lagi. Lewat grup whatsapp alumni.
Hasna sekarang punya bisnis unik: middleman. Dari property hingga kapal. Sekarang Hasna bertambah lagi. Produk yang belum terlalu dikenal: tepung bulu unggas. Disingkat TBA.
Selama ini, saya hanya mengetahui beberapa kegunaan bulu unggas. Bulu sayap yang bagus dipakai untuk shuttlecock. Dulu, waktu masih tinggal di desa, sebulan sekali ada pembeli bulu sayap entok datang ke rumah. Pembeli itu seorang pemasok bahan baku pabrik shuttlecock di Tegal.
Bulu unggas juga dibuat kemoceng. Umumnya dari bulu ayam. Khusus ujung kemoceng yang menjuntai-juntai itu dibentuk dari rangkaian bulu ekor jago. Waktu masih duduk di sekolah dasar, saya beberapa sekali membuat kemoceng, Tugas wajib sekolah. Untuk membersihkan kelas.
Memang ada seniman yang menggunakan bulu unggas untuk membuat lukisan. Saya pernah melihat pameran lukisannya. Di Jogja. Tapi saya lupa. Siapa nama pelukisnya. Kalau tidak salah Yani Sapto Hudoyo.
Irma HS, kakaknya Chandra Ireng, pernah juga membuat lukisan dari bulu unggas. Belakangan, dia beralih melukis dengan kain perca. Irma punya istilah khusus untuk perca: gombal. Dia pun menyebut dirinya: seniman gombal. Atau pelukis gombal.
Baru sekarang saya tahu kalau bulu ungags bisa dijadikan tepung. Namanya tepung bulu unggas. Bisa digunakan untuk campuran pakan unggas maupun hewan ruminansia. TBU menurut riset laboratorium mengandung zat asam amino dengan tingkat yang merangsang pertumbuhan.
Meski berprotein, bulu ayam sulit dicerna atau diurai oleh sistem metabolisme. Karena bulu unggas tersusun dari protein kasar berbahan keratin. Agar bisa diurai, bulu unggas harus dibuat tepung terlebih dahulu. ‘’Buyer saya memerlukan 500 ton tepung bulu unggas per bulan,’’ kata Hasna.
Menurut riset, bulu unggas mencapai 6 persen dari berat badannya. Seekor ayam dengan berat 1,5 Kg akan menghasilkan bulu seberat 90 Gram. Maka, kebutuhan 500 ton TBA bisa dipasok dari 5,55 juta ekor unggas.
Peluang baru yang menarik. Semoga bermanfaat.(jto)
Comment (0)