Sandiaga Ketemu UAS di Upacara Adat Riau
BAKAL calon wakil presiden 2019 Sandiaga Salahuddin Uno hari Selasa (4/9/2018) kemarin mudik ke kampung halamannya di Riau. Sandi yang merupakan putra kelahiran Rumbai-Riau itu mendarat di Pekanbaru pada pukul 08.00 WIB, dan mendapat sambutan meriah dari masyarakat setempat yang telah menunggu kedatangannya.
Dalam momen pulang kampung kali ini, Sandiaga disambut dengan prosesi adat Tepuk Tepung Tawar yang diselenggarakan oleh Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR).
Tepuk Tepung Tawar merupakan prosesi menyambut tamu, lalu mendoakan kebaikan sambil menabur ramuan. Dalam kegiatan ini, hadir pula Ustadz Abdul Somad memberikan doa dan nasihat pada akhir prosesi adat yang berlangsung di Balai Adat Melayu Riau.
Untuk menjalankan prosesi adat ini orang yang menabur ke tamu jumlahnya biasanya ganjil, dan diberikan oleh para datuk Lembaga Adat Melayu, termasuk juga gubernur.
Dikutip dari kantor berita Antara, Selasa (4/9) Ustadz Somad atau yang dikenal UAS merupakan anggota Majelis Kerapatan Adat Lembaga Adat Melayu Riau dan ditugaskan untuk mengambil bagian dalam prosesi adat yang dijalani Sandiaga.
"UAS sebagai anggota Majelis Kerapatan Adat Lembaga Adat Melayu Riau ditugaskan untuk mengakhiri prosesi adat Tepuk Tepung Tawar, yakni memimpin doa yang disekaliguskan dengan memberikan nasihat," kata Ketua Majelis Kerapatan Adat LAM Riau, Datuk Al Azhar.
Ketua Umum Dewan Pimpinan Harian Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR), Datuk Seri Syahril Abu Bakar mengatakan, UAS datang dari Bandara Sultan Syarif Kasim (SSK) II Pekanbaru.
"Datuk Seri Ulama Setia Negara (gelar yang disematkan kepada UAS) akan datang kesini dari Bandara," ujar Datuk Syahril saat memberikan kata sambutannya.
Tak lama setelah itu, sekitar pukul 16.40 WIB, UAS pun tiba. Tampak pria berusia 41 tahun itu datang dengan mengenakan baju teluk belanga warna putih dengan songket dan tanjak warna kuning. Setibanya di sana, UAS langsung memasuki ruangan utama.
Setelah tepuk tepung tawar usai, UAS pun memberikan petuah agama kepada Sandiaga Uno.
"Kalau Allah titipkan kuasa, jangan angkuh semena-mena.
Kalau Allah titipkan kuasa, kaya dan miskin dipandang sama.
Kalau Allah titipkan kuasa, cerdik mulia bodoh dibina.
Kalau Allah titipkan kuasa, padi disemai dipetik serta.
Kalau Allah titip kuasa, bagilah minyak tuk merata.
Kalau Allah titip kuasa, jangan asik nak meminjam ke China.
Kalau Allah titip kuasa, jangan jual aset negara," ujar UAS.
Syair berupa pesan untuk (calon) penguasa negara itu, diakui UAS dibuatnya ketika ia berada dalam pesawat.
"Ku coba merangkai kata diatas cakrawala. Dari Siak Sri Indrapura menuju airport Sultan Syarif Kasim II," tutup syairnya.
Simak selengkapnya video UAS di upacara adat Tepuk Tepung Tawar.
foto : hidayatullah.com
Comment (0)