•   Saturday, 27 Apr, 2024
  • Contact

Raksasa Microsoft Tempatkan Data Center Dibawah Laut

VOI,- Terobosan baru dari Raksasa Microsoft adalah dengan menempatkan pusat data "Data Center" terbarunya di bawah air, yang ditempatkan di laut lepas pantai Skotlandia dengan harapan bahwa itu akan menjadi sejarah baru teknologi "Data Center" di masa depan. Microsoft pada akhirnya melihat proyek "Data Center" yang disebut sebagai Proyek Natick ini sebagai salah satu dari banyak unit pusat data yang berkelanjutan dan dikemas secara ramah lingkungan yang dapat dijual dalam waktu dekat.

Agar hal itu terjadi, Microsoft telah memesan unit-unit server dengan berbagai ukuran, agar cepat dikerahkan dan kemudian dibiarkan untuk mengoperasikan tanpa penerangan di dasar laut tanpa pemeliharaan selama bertahun-tahun. “Itu semacam tuntutan yang gila untuk dibuat. Natick sedang mencoba untuk sampai ke sana, ”kata Peter Lee, wakil presiden perusahaan dari Microsoft AI and Research dalam sebuah pernyataan pers.

Pusat data Project Natick memiliki 12 rak berisi total 864 server dan infrastruktur sistem pendingin terkait. Proyek penempatan "Data Center" Microsoft didasar laut ini ditangani oleh Naval Group, sebuah perusahaan Prancis berusia yang berusia 400 tahun. Naval Grup menggunakan proses pertukaran panas guna mendinginkan server dengan teknologi yang digunakan untuk mendinginkan kapal selam, Naval Group mengirim data center ke Skotlandia dengan truk bak terbuka. Di dalam air, pusat data sebagian terendam dan diadakan di tempat dengan 10 derek dan derek.

Saat sedang dikerahkan, sebuah kendaraan yang dioperasikan dari jarak jauh turun 117 kaki ke dasar laut dan memegang kabel tunggu yang berisi serat optik dan kabel listrik. Setelah sistem kelistrikan dan sistem data dicolokkan, pusat data "Data Center" sudah dapat beroperasi.

“Saat yang paling menggembirakan adalah ketika pusat data akhirnya tergelincir di bawah permukaan pada perjalanannya yang lambat dan berhati-hati,” kata Ben Cutler, yang memimpin tim Proyek Natick.

Peneliti lingkungan telah menyebut pusat data sebagai "ancaman lingkungan laten," dengan peningkatan efisiensi yang kemudian dibuat tidak relevan melalui peningkatan lagi dalam permintaan pengguna. Sebuah studi pemerintah pada tahun 2016 menunjukkan pusat data menggunakan 70 miliar kWh listrik pada tahun 2014, yang setara dengan 1,8 persen dari total konsumsi energi negara tersebut.

Microsoft telah menghadapi kritik karena penanganan pusat data di masa lalu. Pada tahun 2011, perusahaan menghadapi kebuntuan dengan kota Quincy, Washington, ketika tidak menggunakan jumlah energi yang diproyeksikan. Pusat data "Data Center" baru ini bisa menawarkan cara mengatasi politik lokal yang membebani di tempat pertama.

Sumber: Berita (BBC dan Popular Mechanics); Video (Microsoft Research - Youtube),- (hcp)

Related News

Comment (0)

Comment as: