Asia Sentinel Akhirnya Minta Maaf ke SBY dan Partai Demokrat
Asia Sentinel akhirnya meminta maaf ke Ketum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan menarik seluruh berita soal kasus Bank Century yang menyudutkan SBY.
Pernyataan ini ditulis pihak Asia Sentinel dalam laman www.asiasentinel.com, yang dipublikasikan pada Rabu (19/8). Asia Sentinel mengakui telah membuat berita yang menuduh SBY menggunakan Bank Century sebagai alat pencucian uang.
"Asia Sentinel ingin menarik kembali sebuah cerita yang berjalan pada 10 September 2018 di situs web tentang mantan pemerintah Yudhoyono dan kasus Bank Century di Indonesia," tulis Asia Sentinel.
Asia Sentinel mengaku berita yang mereka tulis telah melanggar aturan jurnalistik, karena tak membuat konten berita yang berimbang.
"Dalam cerita, yang ditulis sendiri oleh pemimpin redaksi Asia Sentinel, John Berthelsen, kami secara tidak adil mewariskan banyak tuduhan terkait dengan gugatan yang sedang berlangsung mengenai dampak dari Bank Century," jelasnya.
Sementara itu, Partai Demokrat menghargai permintaan maaf yang telah disampaikan media online berbasis di Hong Kong, Asia Sentinel kepada Presiden RI keenam Susilo Bambang Yudhoyono.
Namun demikian, Wakil Sekjen Partai Demokrat Andi Arief mengatakan, tetap akan memberangkatkan tim ke tiga negara guna mengklarifikasi dan menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan SBY bersama 30 orang lain yang melakukan tindak pencucian uang sebesar USD 12 miliar atau setara Rp 177 triliun.
"Kita harus tahu. Ini tiga kali yang berangkat ke Hong Kong, Mauritius dan Amerika tetap jalan," kata melalui pesan singkat, Kamis (20/9).
Dia menjelaskan, Sekjen Partai Demokrat Hinca Panjaitan telah berada di Hong Kong. Selain itu, satu tim telah akan menuju Mauritius guna mengklarifikasi apakah ada gugatan Weston Capital International ke Mahkamah Agung di sana.
"Ke Mauritius untuk mendapatkan informasi benar-benar berita yang sudah ada gugatan atau belum. Sementara untuk Amerika Serikat untuk memediasi dengan John Berthelsen yang warga negara Amerika," tegasnya.
Selain itu, Andi meminta agar Dewan Pers membantu mengimbau media-media massa yang telah mengutip berita yang dilansir Asia Sentinel agar meminta maaf juga.
"Kita tetap berharap Dewan Pers membantu agar mengimbau media-media yang telah mengutip berita fitnah yang ikut memohon maaf dengan mengeluarkan informasi dari Asia Sentinel itu," tutupnya.
Untuk diketahui, artikel investigasi terkait pencucian uang sebesar USD 12 miliar atau setara Rp 177 triliun itu ditulis langsung oleh pendiri Asian Sentinel John Berthelsen berdasarkan laporan investigasi sebanyak 488 halaman sebagai gugatan Weston Capital International ke Mahkamah Agung Mauitius pekan lalu.
"Asia Sentinel ingin menarik kembali artikel yang terbit pada 10 September 2018 yang ditayangkan di situs tentang pemerintahan Yudhoyono dan kasus Bank Century di Indonesia," demikian isi permintaan maaf yang dikutip dari situs asiasentinel.com, Rabu (19/9).
Comment (0)