Kiai Kultural NU Dukung Prabowo-Sandi, Ini Alasannya
KH Imron Rosyadi, Pengasuh Pondok Pesantren Al Mimbar Sambong, Jombang, Jawa Timur punya jawaban sendiri, *mengapa harus menjatuhkan pilihan kepada Prabowo-Sandi dalam Pilpres 2019? Ia menyebutnya sebagai pilihan lahir dan batin.
“Gubernurku Khofifah, Presidenku Prabowo. Ini bukan pilihan ujuk-ujuk, tetapi melalui renungan dalam, lahir batin. Jawa Timur kalau ingin maju, percayakan kepada Bu Khofifah. Indonesia kalau ingin maju, keluar dari krisis, percayakan kepada Prabowo Subianto,” jelas Abah Rosyad, panggilan akrabnya, Jumat (7/9).
Ditanya soal alasan lahir batin, mantan pengurus GP Ansor Jawa Timur ini, menegaskan, bahwa, secara lahir penjelasannya mudah dipamahi umat, tetapi, ada pula reasoning yang hanya bisa dipahami orang-orang tertentu.
“Seperti disampaikan Pak Prabowo, bahwa, negeri ini salah urus, salah kelola. Kesalahan memang tidak bisa ditimpakan kepada Presiden Jokowi saja. Tetapi, faktanya sampai detik ini, kita belum menemukan arah kebijakan politik maupun ekonomi pemerintah seperti keinginan para pendiri negeri ini,” jelasnya.
Masih menurut Abah Rosyad, panggilan akrabnya, saat ini, kita punya presiden, nyatanya, tidak lebih dari sekedar petugas partai. Menentukan wakilnya saja tidak kuasa. Dia harus patuh dan tunduk kepada pimpinan partai.
“Anda bisa bayangkan, kalau presiden kita petugas partai, maka, seluruh urusan negara juga bersandar kepada kepentingan partai. Padahal, kita semua tahu, bagaimana mental politisi kita. Mengerikan bukan?,” tambahnya.
Mantan Ketua Pemenangan Khofifah-Emil di Kabupaten Jombang ini, juga menegaskan, bahwa, Indonesia butuh orang kuat, tegas, jiwa raganya teruji untuk NKRI, dadanya Merah Putih.
“Hanya orang yang berpihak kepada rakyat yang bisa menuntaskan persoalan negeri ini. Bukan politisi yang suka janji-janji kosong. Katanya tidak impor beras, nyatanya berjuta-juta ton beli ke luar negeri, padahal Bulog bilang gudang penuh. Ini dagelan macam apa?* Maka, jangan kaget, kalau petani kita semakin merintih,” jelasnya.
Ditanya soal masuknya KH Ma’ruf Amin, Rais Aam PBNU sebagai wakil Jokowi, Kiai Rosyad bergeming.
“Itu bukan keputusan NU, itu urusan pribadi, kepentingan politisi yang hanya untuk mengamankan partai. Warga NU sudah paham soal khithah-26,” tegasnya.
Kiai Rosyad membuka sedikit alasan batin, mengapa harus mendukung Prabowo-Sandi.
“Anda perlu tahu, bahwa, para pendiri NU ini, tidak merestui jamiyah NU dipakai untuk kepentingan politik praktis. Masih ingat Pilgub Jawa Timur? Ini akan terulang dalam Pilpres 2019, NU dijadikan alat kepentingan politik praktis. Mereka menghalalkan segala cara. Sekarang kembali kepada Anda, masih cinta NU atau tidak? Cinta NKRI atau tidak? Cinta bangsa Indonesia atau tidak? Itu saja,” tutupnya dengan nada serius.
Sumber: duta.co
Comment (0)