•   Saturday, 23 Nov, 2024
  • Contact

Protes Pada Sandiaga Uno

Oleh: Salamuddin Daeng

"NiatbaikPak Sandi yang mengorbankan aset pribadinya untuk menyelamatkan wajah ekonomi salah urus adalah langkah yang tidak perlu dan salah tempat".

Tindakan Sandiaga Uno yang menukarkan aset Dolar pribadinya ke dalam rupiah dalam jumlah significat adalah langkah yang merugikan keuangan pribadi Sandi sendiri.

Mengapa? semua analis tau bahwa rupiah pasti akan melemah dalam jangka panjang? Aset masyarakat yang disimpan dalam rupiah sudah pasti tergerus secara terus menerus.

Lagipula pelemahan rupiah sekarang ini bukan karena faktor spekukasi,  tapi karena fundamental ekonomi Indonesia yang buruk, liquiditas lemah, liabilitas bengkak. Kondisi disebakan karena sistem ekonomi "pokoke" yang dikembangkan oleh pemerintahan Jokowi, yakni ekonomi tanpa perencanaan yang baik, utang serampangan, dan tanpa adanya kemampuan respon terhadap krisis.

Sikap keprihatinan yang ditunjukkan oleh Pak Sandiaga Uno ini seharusnya dilakukan oleh pemerintah sendiri. Karena pemerintahlah, bank sentral dan BUMN lah yang paling banyak menyimpan liquiditas dalam bentuk Dolar Amerika.

Pemerintah pusat paling sedikit belanja dolarnya Rp.300 triliun setahun. Pertamina belanja dolarnya paling sedikit Rp. 200 triliun setahun, PLN Paling sedikit belanja Dolarnya Ro. 150 triliun setahun, Bulog belanja dolarnya juga sangat besar. Belum bank Indonesia dan OJK.

Jadi kalau pemerintah mau, memiliki niat baik dan rasa prihatin seperti pak Sandiaga, maka maka pihak pihak yang terkait dengan pemerintah itulah yang harus melepaskan aset dolar merekan dengan menukarkan ke dalam rupiah seluruhnya sekarang juga.

Apa yang dilakukan pemerintah? Jangankan niat baik, jangankan prihatin, sekedar mengakui saja bahwa ekonomi Indonesia sedang bermasalah, pemerintah tidak mau!.  Pemerintah Indonesia masih saja mengklaim bahwa ekonomi Indonesia saat ini terbaik, dengan membandingkan dengan negara negara yang buruk.

Jadi niat baik, rasa prihatin pak Sandiaga sudah pasti akan dibalas dengan olok olokan. Jadi memberikan pertolongan sekecil apapun terhadap ekonomi pemerintahan yang salah urus dan salah arah ini adalah tindakan yang sia sia dan tidak perlu. Seperti pepatah "air susu dibalas air tuba".

Related News

Comment (0)

Comment as: