Memutar Ulang Kaset Rusak Limatahunan
Oleh: Ariyono Lestari
KASET rusak lima tahunan diputar lagi. Judulnya: pelanggaran HAM masa lalu. Sasarannya sudah jelas: Prabowo Subianto.
Pemutaran ulang kaset rusak itu kentara sekali sebagai ketakutan rezim terhadap lawan politiknya. Apalagi setelah Prabowo Subianto mendapat restu lewat Ijtima ulama untuk maju sebagai capres. Apalagi setelah hampir dipastikan Prabowo dan koalisi parpol pendukung memilih Ustadz Abdul Shomad (UAS) sebagai cawapresnya. Apalagi setelah tahu bahwa UAS relatif bersih dari sandera politik: tidak ada kasus korupsinya.
Rezim mulai berhitung: UAS bisa menjadi vote getter pagi para golput. Juga bagi kaum milenial. Dipilihnya UAS tentu sangat strategis karena jamaahnya luar biasa banyak.
Maka, kaset rusak pun diputar: Wiranto membentuk tim untuk mengusut pelanggaran HAM masa lalu. Sayangnya, Wiranto lupa siapa yang seharusnya bertanggung jawab terhadap pelanggaran HAM 1998, setelah Presiden Suharto lengser keprabon.
Tengoklah jejak digital ini:
https://nasional.kompas.com/read/2016/07/27/14565681/kontras.wiranto.ada.di.deret.terdepan.atas.sejumlah.pelanggaran.ham
Wiranto yang saat ini Panglima ABRI seharusnya bertanggungjawab terhadap Jakarta yang sedang genting. Namun, yang terjadi, Wiranto justru ke Malang untuk melantik pejabat militer yang tak penting.
Dan, inilah kaset rusak yang diputar ulang menjelang Pilpres:
https://www.inews.id/news/read/198121/jelang-pemilu-wiranto-bikin-tim-untuk-usut-pelanggaran-ham-masa-lalu?utm_medium=mobile&utm_source=twitter
Juga ini,
https://m.cnnindonesia.com/nasional/20180730200618-12-318205/wiranto-matangkan-rencana-bentuk-tim-usut-kasus-ham-masa-lalu?utm_source=twitter&utm_campaign=cmssocmed&utm_medium=oa
Mari kita berpikir jernih. (*)
Comment (0)