Yakinlah, Pancasila Sejalan dengan Ajaran Islam
Yakinlah, Pancasila Sejalan dengan Ajaran Islam
JAKARTA - Aliansi Masyarakat Sipil untuk Indonesia Hebat (ALMISBAT) memperingati Hari Lahir Pancasila dengan pengajian dan buka puasa bersama, Jumat (1/6). Tema dalam buka puasa bersama yang digelar di kantor DPN ALMISBAT, Tebet, Jakarta Selatan itu adalah Indahnya Toleransi dan Berbagi Dengan Sesama.
Ketua DPP Gerakan Pemuda (GP) Ansor Saiful Rahmat Dasuki yang menjadi penceramah dalam diskusi dan buka puasa itu mengatakan, Pancasila selaras dengan Islam. Menurutnya, nilai-nilai dalam lima sila Pancasila juga terkandung di dalam Alquran.
Saiful menegaskan, justru berbahaya jika Islam dibenturkan dengan Pancasila. Sebab, akhir-akhir ini bermunculan pendapat yang menyebut Pancasila bertentangan dengan Alquran.
“Ini jelas keliru dan berbahaya, karena Pancasila bukan rumusan yang berdiri sendiri dan tidak ada kaitannya dengan nilai-nilai dan ajaran yang hidup di tengah masyarakat Indonesia, khususnya ajaran agama,” kata Saiful.
Lebih lanjut Saiful mengatakan, berdasarkan kajian tekstual dan sejarah setiap sila di Pancasila juga menjadi ajaran Islam. Misalnya keesaan Tuhan di sila pertama Pancasila, kata Saiful, dalam Islam bermakna tauhid yang menjadi tiang utama ajaran agama Islam.
Selain itu, Islam juga mengajarkan tentang pentingnya kemanusiaan dan kemuliaan ahlak, persatuan atau ukhwuwah, musyawarah, dan keadilan sosial. “Itulah yang merupakan inti pada masing-masing sila dan semuanya dikatakan dalam banyak ayat Alquran,” tuturnya.
Menurut Saiful, rumusan itu karena di dalam Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) dan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) pada 1945 ada perwakilan umat Islam. Salah satunya adalah KH Wahid Hasyim yang berhasil membujuk kalangan Islam lainnya yang menjadi founding fathers untuk menerima Pancasila.
“Keputusan itu mengandung pesan penting, bahwa Pancasila dapat mewadahi dan mengayomi seluruh masyarakat Indonesia yang realitasnya beragam dalam berbagai hal. Karenanya, adalah kewajiban kita selanjutnya untuk terus menjaga keputusan para pendiri bangsa tersebut,” tutur Saiful.(jpg/jpnn)
Comment (0)