Prabowo: Kekayaan Alam Kita Dirampok, Rakyat Makin Miskin
JAKARTA, VOI,- Ketua Umum Gerindra, Prabowo Subianto kembali angkat suara terkait perekonomian Indonesia yang saat ini dinilainya bersifat neoliberal. Dampaknya, bangsa Indonesia semakin miskin.
Oleh karena itu, Prabowo ingin terjun langsung ke dunia politik untuk mengubah sistem perekonomian ini. Mantan Danjen Kopassus ini mengatakan ingin menyadarkan masyarakat.
“Tidak mungkin ekonomi kita baik kalau kita sistemnya seperti ini makanya saya di politik saya akan menyadarkan rakyat saya bikin partai karena saya melihat rakyat saya ini tambah miskin. Kekayaan Indonesia diambil. Bukan saya kritik. untuk siapa? nyalahkan siapa? enggak. ini salah kita semua. Kita lengah. Bangsa indonesia terlalu baik,” kata Prabowo di kediamannya Kertanegara, Jakarta Selatan, Selasa (17/7).
“Bukan saya mengkritik atau menyalahkan siapa. Ini salah kita semua, kita lengah. Bangsa Indonesia terlalu baik. Kekayaan kita diambil, kita kok diam saja. Jadi itu intinya,” tegas Prabowo sekali lagi.
Prabowo menekankan bahwa safari politik dengan elit partai bukan untuk keuntungan politik semata. Dia pun membantah bila membujuk para elit parpol untuk mencari kesalahan rezim saat ini.
“Jadi saya ingin bicara dengan semua pihak. Dan tidak ada motivasi untuk saling mencari kesalahan, tidak. Atau kita mau menang menangan. Kita ingin rakyat kita lagi. Pada susah, kalian sendiri merasakan kan? Saya lihat muka kalian muka, sekarang aja senyum, tapi kan habis dari sini murem semua,” ucap Prabowo.
Prabowo Subianto berharap memiliki koalisi besar bersama parpol lain untuk Pilpres 2019. Saat ini Gerindra baru berpeluang koalisi bersama PKS dan PAN. Gerindra juga tengah melalukan penjajakan dengan Demokrat. Prioritas Prabowo ingin mencari kawan untuk berjuang bersama membangun bangsa.
“Saya kira begini ya kalau untuk menghadapi masalah yang susah ya kalau saya percaya yang saya pelajari dari banyak kasus negara apalagi negara seperti kita sesuatu aliansi besar, suatu koalisi besar, lebih baik dari koalisi kecil.”
“Karena kita majemuk kita banyak suku banyak agama banyak perbedaan jadi kalau semua merada terwakili kok rasanya lebih stabil begitu ya semua ada keterwakilan. Itu pemikiran saya jadi filosofi saya lebih dulu adalah cari kawan sebanyak banyaknya ya kan,” tutupnya.
Comment (0)