Cronicle Survey Sudirman-Ida
Sudirman-Ida fought a hard political battle. Di atas tanah yang keras. Di dalam "Kandang Banteng". Amunisi defisit. Paket hemat. Modal elektabilitasnya 0.75% tahun lalu.
Lawannya: incumbent. Punya struktur birokrasi. Mesin militan. Partai penguasa. Dukun. Preman. Pabrik uang dan rokok. Media dikuasai. Front linernya,: buzzer jahat dan influencer sosial media. Semakin kuat dengan merangkul anak kyai kondang.
Di tengah periode Maret-April, Sudirman Said diserang fitnah, manipulasi informasi dan mind-driven polling. Elektabilitasnya dikunci di angka 10-20%.
Metode psywar ini disebut Tim Eyman dengan istilah "A push poll" yaitu teknik interaktif marketing. Motifnya mempengaruhi dan mengubah persepsi dengan topeng survei-polling. Jurnal Ghanaian Chronicle menyebutnya "childish propaganda in the name of polls".
Target utama di fase ini adalah meruntuhkan moral donatur. Mereka sukses. Sudirman-Ida semakin kritis budget.
Di Amerika, praktek pollster macam ini memicu kemarahan publik. American Association for Public Opinion Research menyimpulkan masyarakat merasa industri polling "had seriously misled the country about who would win".
Saat seorang politisi menguasai media dan punya duit memesan hasil polling maka dia memiliki "Lie Factory" (Pabrik Kebohongan).
Di Indonesia, lembaga polling tidak memiliki standar industri politik. Mereka mengadopsi guideline "pretend you are the voice of the people".
Satu ciri utama pabrik polling di Indonesia adalah mereka tidak terbuka mengenai siapa penyandang dana survei yang mereka lakukan.
Tanpa informasi ini, selamanya, integritas produksi polling mereka jadi tidak valid.
Di hari pencoblosan, berbagai pabrik polling merilis exit polls dan quick count. Di Jabar, bedanya tipis. Ridwan Kamil over pede langsung gelar victory speech. Tidak etis. Sebaiknya nanti dia dilantik saja oleh lembaga survei itu. Jadi gubernur polling.
Sudirman-Ida dikasih jatah 40% suara, bahkan sebelum KPUD menghitung kertas suara.
Tampaknya, pabrik-pabrik survei masih berbaik hati dengan beri angka fantastik itu. Mulai dari 0,75 lalu 10 dan ditutup dengan angka 40%. Great struggle Mr. Sudirman Said. We are proud of you.
Penulis: Zeng Wei Jian
Comment (0)