Luhut Akhirnya Akui Kuasai Lahan HGU
JAKARTA, VOI--Pemilik lahan HGU selain Prabowo Subianto mulai menampakkan diri. Adalah Menko Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan yang mengakui memiliki lahan HGU (Hak Guna Usaha).
Sebelumnya, pendukung setia capres petahana Joko Widodo (Jokowi) itu sempat membantahnya. Menurut Luhut, dia hanya memiliko konsesi tambang batubara seluas 6 ribu hektare.
"Saya enggak punya HGU. Saya punya ya tambang batu bara, berjalan, berproduksi," kata Luhut di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Selasa (26/2). "Enam ribu hektare. Punya (konsesi) pemerintah dan itu berproduksi," lanjutnya.
Berbeda dengan pernyataan Luhut sebelumnya, dalam situs resmi perusahaan PT Toba Bara Sejahtera Tbk, dinyatakan lingkup bisnisnya termasuk perkebunan, selain pertambangan, dan energi.
Bisnis perkebunan di perusahaan berkode emiten TOBA itu, dikelola melalui anak perusahaannya. PT Perkebunan Kaltim Utama I, di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Perusahaan menguasai tanah HGU seluas 8.633 hektare yang ditanami perkebunan sawit.
Kepemilikan lahan HGU di lingkaran Jokowi muncul ke permukaan setelah mantan wali kota Solo itu berusaha mempersoalkan lahan HGU yang dimiliki capres Prabowo Subianto dalam debat Capres kedua.
Saat itu, Prabowo dengan enteng mengakui memiliki lahan HGU di Kalimantan. Mantan Danjen Kopassus itu bahkan mempersilakan pemerintah mengambilnya jika memang dibutuhkan.
Merasa di atas angin, Jokowi saat berpidato di depan pendukungnya di Sentul kembali menyindir Prabowo soal lahan HGU yang dikuasainya. "Bagi yang mau mengembalikan lahan HGU yang dikuasainya, saya tunggu," kata Jokowi yang disambut sorak sorai pendukungnya.
Tetapi, sindiran Jokowi bak menepuk air didulang terpercik muka sendiri. Satu persatu data lahan HGU yang dimiliki orang-orang dekatnya terungkap ke permukaan, termasuk yang dikuasai Luhut dan besan Jokowi sendiri.
Saat ditemui wartawan di kantor Kemenko Maritim, Luhut mengakui lahan HGU yang dikuasainya.
"Saya punya saham di Toba Bara Sejahtera, saya tinggal punya 10 persen dari 8 ribu hektare," katanya menjawab pertanyaan wartawan, Rabu (27/2).
Menurut Luhut, lahan HGU yang dikuasainya termasuk dalam bisnis perkebunan. "Iya sama itu (perkebunan). Itu udah termasuk perkebunan. Ya perkebunan HGU lah. Iya," tandasnya.
Dia menjelaskan, tanah HGU yang dikelola berlokasi di Kalimantan sejak 12 tahun silam.
Mengutip keterbukaan informasi di bursa, Luhut memiliki sekitar 10 persen saham PT Toba Bara Sejahtera Tbk melalui PT Toba Sejahtera. Porsi kepemilikan saham sebesar itu mengacu data per 31 Januari 2019.
Sebelumnya sebagai pendiri, Luhut memiliki 99,98 persen saham PT Toba Bara Sejahtera Tbk yang memiliki kode emiten TOBA. Tapi pada 2016 dia menjual sebagian besar sahamnya, hingga hanya tersisa 10 persen.
Sementara itu di profil perusahaan PT Toba Sejahtera yang merupakan perpanjangan Luhut ke TOBA, bisnisnya meliputi pertambangan batu bara, migas, pembangkit listrik, serta perkebunan dan industri kehutanan. (arn)
Sumber: www.kumparan.com
Comment (0)