Prabowo si Raja Hutan
Sampai kemudian Pak Jusuf Kalla justru yang membela, “Itu saya yang beri izin, tak menyalahi aturan.”
Ternyata pak JK ingin tanah itu dikuasai warga negara Indonesia agar tidak jatuh ke asing. Pak Prabowo kemudian sanggup membelinya cash. Artinya ini hanya kasus kecil di tengah kekuasaan asing di Indonesia.
Tapi seberapa parahkah asing menguasai tanah Indonesia?
Syafi’I Maarif menyampaikan 80 persen tanah Indonesia dikuasai oleh asing. Artinya bukan pribumi. (republika.co.id). Jika demikian, artinya uang hasil pengolahan tersedot ke asing.
Dari laman yang sama, sebanyak dua persen penduduk Indonesia menguasai 56 persen aset produktif nasional. Dari 56 persen aset produktif nasional tersebut, 87 persen di antaranya berupa tanah. Artinya angkanya tidak jauh meleset.
Ini masalah.
Pada akhirnya tanah yang tinggal 20% harganya melambung sangat tinggi, karena banyak yang ingin merebut, dan menjadi barang yang sangat langka. Pertumbuhan harganya tidak seperti pertumbuhan gaji. Satu hari akan melihat, pribumi hanya bisa selamanya ngontrak di negeri sendiri.
Saya dari desa, keadaan petani sekarang sudah berbeda. Dulu punya banyak sawah, sekarang menjadi buruh sawah di lahannya sendiri yang sudah pindah kepemilikan ke etnis lain.
Mungkin kita masih bisa tersenyum, tapi coba bayangkan nasib anak cucu kita. Lulusan terbaik dari PT terbaik pun tidak akan mampu beli rumah/tanah di kota ini, kecuali ia pintar cari mertua yang kaya ????
Saatnya memilih dengan hati.
Comment (0)