Surabaya YES
MAGNET itu bernama Sandiaga Salahuddin Uno. Biasa disebut Bang Sandi. Pengusaha muda. Kaya-raya. Calon wakil presiden: Nomor urut 02.
Ribuan anak muda. Mayoritas mahasiswa dan pengusaha. Datang dari berbagai kota. Seakan-akan tumplek blek di DBL Arena, Surabaya.
Kapasitas gedung yang 6.000 orang tidak cukup. Di luar gedung ada seribuan orang lagi yang tidak bisa masuk.
Mereka hadir untuk mendengarkan langsung beberapa tokoh pengusaha muda. Yang siap berbagi pengalaman dalam menjalankan usaha.
Nama acaranya Surabaya YES: Young Entrepreneur Summit 2019. Wajar kalau yang hadir juga wirausahawan dan peminat wirausaha. Umumnya anak muda. Remaja. Milenials.
Ada tiga pembicara yang dihadirkan panitia selain Sandi. Mereka adalah dr Gamal Albisaid, Hendi Setiono dan Tasya.
Dokter Gamal Albisaid dari Malang dikenal dengan sebutan dokter sampah. Ianmemberi akses kesehatan kepada warga miskin dengan bayaran sampah plastik.
Hendi Setiono, arek Surabaya, pemilik Kebab Turki Baba Rafi. Tahun ini akan membuka outlet ke-1.300 di India dan Taiwan, sebagai negara ke-11 dan 12 di luar Indonesia.
Ada pula owner Mechanism Boutique. Artis kondang Zaskia Mecca. Sekarang dia sukses mengelola 11 butik di berbagai kota. Usaha itu dikelola bersama keluarganya.
Dari empat pembicara yang menjadi bintang, Sandi tetaplah mataharinya. Tiga pengusaha itu bahkan terang-terangan: mengaku sebagai murid Sandi.
Memang tidak semua yang hadir berstatus pengusaha. Ada ribuan vianisti: Penggemar Via Vallen. Mereka datang dari berbagai kota. Dengan seragam masing-masing.
Suasana 'pecah' saat Via Vallen berduet dengan Sandi melantunkan lagu "Sayang" diiringi alunan musik 'dangdut koplo'. Yang di dalam maupun di luar gedung sama-sama riuh.
Yang di dalam gedung, mereka mengikuti acara secara langsung. Yang di luar gedung, mereka mengikuti melalui siaran langsung.
Acara Surabaya YES 2019 itu memang disiarkan langsung melalui berbagai platform media seperti televisi teresterial, televisi satelit dan televisi online.
Media yang tercatat hadir di lokasi antara lain, CNN, TV One, Kompas TV, i-News dan Digdaya TV. Media-media itu menyiarkan langsung menggunakan satellite news gather (SNG) yang 'digendong kemana-mana' oleh mobil produksi lapangan atau OB Van segede gaban itu.
Berbeda dengan media konvensional, media online menyiarkan langsung dengan mengambil siaran melalui server. Ada yang datang ke lokasi acara. Misalnya: Detik. Ada pula yang tidak ke lokasi. Misalnya: RMOL.
Dari berbagai link siaran media online itulah, para pengelola website, blog dan akun media sosial bisa ikut bersiaran langsung. Viral.
Itulah konsep siaran televisi modern. Penyedia konten harus bisa mendistribusikan ke berbagai platform media: konvensional maupun online.
Karena itu, video yang diproduksi harus tanpa logo. Clean feed. Serahkan pemasangan logo kepada masing-masing media yang menyiarkan.
Layanan itu disebut media access services. Jenis layanan distribusi konten untuk berbagai media. Dalam event Surabaya YES, layanan ini disediakan Jagaters, perusahaan penyedia jasa siaran langsung dan webinar dari Jakarta.
Usai sudah perhelatan Surabaya YES 2019. Masih ada beberapa seri YES yang akan berlangsung hingga pertengahan April mendatang. Kota-kota yang akan disinggahi antara lain: Bandung, Medan, Makassar, Sragen dan Jakarta.
Membludagnya peminat acara semacam Surabaya YES menandakan tumbuhnya minat berwirausaha di kalangan anak muda. Itulah potret baru yang akan mengubah landscape Indonesia di masa depan.(jto)
Comment (0)