•   Thursday, 25 Apr, 2024
  • Contact

Cambridge Analytica Akhirnya Tutup, Ini Penyebabnya


JAKARTA, VOI – Perusahaan konsultan Politik Cambridge Analytica asal Inggris mengumumkan kebangkrutannya. Perusahaan itu tutup usai gagal pulih dari skandal bocornya data Facebook pada Rabu, (2/5). Keputusan tersebut muncul setelah mengalami kesulitan akibat terlibat dalam skandal bocornya data Facebook. Cambridge Analytica disewa oleh Presiden AS Donald Trump saat kampanye kepresidenan.

Kemudian muncul tuduhan Cambridge Analytica membajak 87 juta data pengguna Facebook. Namun perusahaan itu mengklaim telah difitnah dengan banyak tuduhan yang tidak berdasar dan menghancurkan bisnis mereka.

Banyak perusahaan yang kemudian meninggalkan Cambridge Analytica. Perusahaan menyatakan, meski karyawannya bertindak secara etis dan sah, pemberitaan yang dilakukan media hampir membuat semua pelanggan dan pemasok perusahaan meninggalkan mereka. Akibatnya perusahaan tidak dapat lagi melanjutkan operasi bisnis.

Kasus kebocoran data Facebook tersebut telah menarik perhatian para politisi dan regulator Inggris maupun AS. Saat krisis terhadap Facebook semakin gencar, Pendiri Facebook Mark Zuckerberg meminta maaf kepada miliaran penggunanya saat terjadi serangan-serangan lainnya yang menyudutkan Facebook dan Cambridge Analytica.

Setelah menerima beberapa panggilan akhirnya Zuckerberg muncul di hadapan Kongres AS selama dua hari untuk menemui para anggota parlemen. Sejak saat ia berjanji akan merombak cara Facebook membagikan data penggunanya. Para regulator di Inggris juga melakukan penyidikan terhadap Cambridge Analytica.

Juru Bicara Cambridge Analytica Clarence Mitchell mengatakan, selama beberapa bulan terakhir, Cambridge Analytica telah menjadi subyek banyak tuduhan tidak berdasar. Selain itu juga difitnah melakukan kegiatan ilegal. Cambridge Analytica bersikukuh karyawannya telah bertindak secara etis dan sesuai hukum. Meskipun akhirnya memutuskan menutup bisnisnya.(*)

Related News

Comment (0)

Comment as: