Terima Kasih, Polandia. Maka, Selamatlah Muka Indonesia
Oleh: Damar Huda
Berkat "pertolongan" seorang bule Polandia, ---- yang rela meminjamkan benderanya, --- kepada Zohri, agar dikalungkan di lehernya.
"Baliklah ... jadikan warna merah di atasmu, agar kau maju dengan bangga dengan benderamu..!
Selamatlah muka Indonesia.
Dan Zohri, tiba-tiba dielu-elukan di tanah airnya juga. Presiden Jokowi, yang tak membekalinya bendera dan uang saku, khabarnya mau merehab rumah Zohri di sebuah kampung di NTB, tapi ditolak keluarganya. Miskin, tak harus berubah jadi tak punya harga diri.
Terimakasih, Polandia, ---- negeri yang punya banyak kamp kosentrasi peninggalan Nazi.
Saat masih jadi reporter sebuah tabloid hiburan, tahun 1997, saya pernah sepekan berkunjung ke Warsawa, ibukota Polandia.
Bekas negara komunis "Blok Timur" Uni Soviet (sekarang Rusia) era perang dingin ( 70-90an).
Polandia adalah negeri di Eropa, dengan penduduk yang "dingin" pulak. Pergilah ke toko-toko di jalanan Warsawa, banyak yang tidak bisa bahasa Inggris. Mereka kebanyakan menjawab, "nepa ..nepa .." untuk menolak orang asing, yang melihat etalase toko2nya.
kini, 20an tahun berlalu, Polandia --- sebagaimana negara-negara bekas Blok Timur umumnya seperti Kroasia, Slovakia, Hongaria ---- atau negara2 eks Yugoslovakia atau Uni Soviet --- semuanya berbenah.
Sekarang ada gedung dengan arsitektur meliuk-liuk. Diberi nama 'Krzywy Domek'. Gedung tertinggi pencakar langit di Eropa, juga didirikan di Polandia.
Konser band-band besar Amerika sudah sering di Warsawa.
Polandia dikenal dengan tarian "Polska" yang termasyur itu, berbatasan dengan Jerman di sebelah Barat. Juga cuma dua jam naik mobil menuju Ceko.
Ke Selatan, berbatasan dengan Rusia (Kaliningrad) dan Lituania di sebelah Timur Laut. Anda juga dengan mudah bisa menjangkau Belarusserta Ukraina di sebelah Barat.
Nenek moyang penduduk Polandia, kebanyakan keturunan Slavia ( dulu Cekoslavia sebelum pecah jadi dua negara: Ceko dan Slavia), awal Abad Pertengahan.
Bapak bangsa Mieszko I (wafat 992) dianggap sebagai pendiri de facto negara Polandia.
"Mieszko adalah simbul terhormat bangsa kami," kata seorang sopir taxi, yang mengantar kami berkunjung ke museum-museum.
Polandia dan negara tetangganya, Lituania, membentuk persemakmuran pada 1569. Tapi berakhir pada 1795, setelah diekspansi Kekaisaran Rusia, Kerajaan Prusia, dan Monarki Habsburg Austria.
Menuju Polandia, biasanya transit dulu di Eropa Tengah, Austria.
Penerbangan Jakarta - Wina (ibukota Australia) sekitar 22 jam. Dilanjutkan Wina - Warsawa tak sampai satu jam.
Ciri khas penduduk Eropa Timur, mereka suka minum bersoda, roti kering, selai dan keju. Bila kalian kangen merasakan khas Asia, pergilah ke banyak resto Vietnam, ada rempah2, tauge, kecap dan daging yang dimasak mirip rendang.
PKL di Polandia, pakai sepeda seperti becak, yang unik, biasanya berjualan kopi. Majalah2 porno dijual bebas di kios2 koran. Depan hotel, Minggu pagi, ada seperti pasar tumpah. Jual baju2 harga miring. Juga banyak kuliner.
Orang Polandia, bila melihat ada rombongan orang Indonesia, dikiranya "orang-orang Spanis."
Republik Polandia terbentuk pada 1918, dan dihancurkan pada 1939 oleh Jerman Nazi dan Uni Soviet saat invasi, awal Perang Dunia II. Jutaan warga Polandia tewas dibunuh Nazi periode 1939 - 1945.
Nazi Jerman membunuhi suku bangsa Slavia, Yahudi, dan orang Rom (kaum gipsi). Nazi membentuk "GeneralplanOst" ("Rencana besar di Timur") untuk memusnahkan orang Polandia. Mereka dibunuhi di kamp2 mengerikan.
Dari sebagian yang lolos dari genosida Nazi itu, lalu beranak-pinak, hingga lahirlah sosok yang rela meminjamkan benderanya untuk Zohri, saat lomba lari kelas dunia di Hongaria itu.
Hidup orang Polandia sudah terbiasa terbalik. Karena itu, mereka tidak masalah benderanya di balik. Untuk menyelamatkan muka Indonesia.
Terimakasih, Polandia.
(*/damar)
Comment (0)