•   Wednesday, 22 May, 2024
  • Contact

Erdogan Beberkan Misteri Pembunuhan Khasoggi

ANKARA—Selasa (23/10/2018), Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan membayar janjinya untuk membeberkan secara gamblang kasus kematian wartawan Amerika Serikat Asal Arab Saudi, Jamal Khashoggi.

Dalam pidatonya sebelum pertemuan parlemen di Ankara, Turki, Selasa (23/10/2018), Erdogan berbicara di hadapan anggota parlemen bahwa Arab Saudi berada di belakang pembunuhan ‘biadab’ terencana terhadap Khashoggi. Kendati tak diungkapkan secara detai, namun ada penekanan terhadap Riyadh dan Pangeran Mahkota Muhammad bin Salman dalam pidato tersebut.

Erdogan bertanya mengapa tubuh wartawan masih belum ditemukan. Dia juga mendesak agar pihak berwenang Saudi tak menutup-nutupi kasus ini. Dia pun menuntut penyerahan 18 orang Saudi yang terbang dari Riyadh ke Istanbul dalam beberapa jam sebelum pembunuhan Khashoggi. Mereka diduga terlibat aksi keji dalam kasus ini.

“Semua orang dari tingkat tertinggi ke tingkat terendah akan disorot, dan akan mendapatkan hukuman yang layak,” kata Erdogan.

Dia juga menuntut Arab Saudi mengungkapkan identitas “kolaborator lokal” yang diduga mengambil jasad Khashoggi dari konsulat Saudi di Istanbul dan membuangnya.

“Semua bukti yang dikumpulkan menunjukkan bahwa Jamal Khashoggi adalah korban dari pembunuhan biadab,” kata Erdogan, “Untuk menutupi kebiadaban seperti itu akan menyakiti hati nurani manusia.”

Erdogan juga mengkonfirmasikan banyak bukti yang bocor secara tidak resmi ke media lokal dan internasional selama tiga minggu terakhir. Dianta bukti tersebut, kata Erdogan, tiga pria yang dekat dengan konsulat tiba di Istanbul dari Riyadh sehari sebelum pembunuhan Khashoggi dan melakukan perjalanan ke daerah terpencil yang berhutan di pinggiran Istanbul di tempat yang diduga orang Turki sebagai misi pengintaian untuk menemukan tempat-tempat menyembunyikan mayat.

“Itu jelas misi kepanduan,” kata Hatice Han Er, seorang ahli kriminologi dan peneliti Istanbul, “Mereka tidak berencana untuk piknik. Ini adalah area yang sangat terpencil di mana Anda akan dapat dengan mudah membuang bagian tubuh atau tubuh. ”

Erdogan juga mengatakan bahwa hard drive menyimpan rekaman kamera keamanan konsulat telah dihapus.

Tunangan Khashoggi yang menunggu di luar konsulat, menelepon rekan dekat Erdogan setelah Khashoggi hilang. Laporan itu memicu Turki untuk melakukan penyelidikan.

Erdogan mengungkapkan bahwa pihak Turki turut merasakan kedekatan pribadi untuk korban, yang beretnis Arab dan bahkan berencana untuk menikahi seorang wanita Turki. Namun, pertimbangan geopolitik telah menyalip tanggapan pemerintahnya terhadap kasus pembunuhan ini.

Hubungan Turki dengan pemimpin Saudi diketahui sempat memburuk di tahun 2013, saat mereka bersebrangan dalam menyikapi kudeta terhadap pemerintahan Islam di Mesir.

“Sepuluh tahun lalu, Turki dan Arab Saudi memiliki hubungan kerjasama yang baik, kemitraan, persahabatan di seluruh wilayah dan kebijakan yang mereka kembangkan bersama,” kata Vehbi Baysan, seorang spesialis dalam hubungan Ankara-Teluk di Universitas Ibnu Haldun di Istanbul, “Setelah kudeta di Mesir, semuanya memburuk.”

Namun, Erdogan mengatakan dalam pidatonya bahwa dia telah berbicara dengan pemimpin Saudi, Raja Salman. Dari pembicaraan tersebut, erdogan mengungkapkan, Saudi punya keinginan kuat untuk meningkatkan hubungan kerajaan dan di saat yang sama menggunakan kasus Khashoggi untuk mendorong pergeseran regional dalam kekuasaan yang menguntungkan bagi Ankara.

Kendati Erdogan bicara soal Raja Salman dengan lunak, dia sama sekali tidak menyebut soal Putra Mahkota Mohammed bin Salman (MBS) yang oleh berbagai pihak diduga sebagai dalang dari kematian Khashoggi.

Erdogan juga tidak mengkonfirmasi tentang adanya rekaman yang menangkap momen-momen terakhir Khashoggi. Namun, kemungkinan besar Erdogan memegang rekaman itu untuk mempertahankan leverage baik terhadap kepemimpinan Saudi dan Gedung Putih, Amerika Serikat.

Erim berspekulasi bahwa rekaman itu mungkin sangat penting untuk penyelidikan kriminal yang ingin dihindari oleh Erdogan.

“Berbicara tentang bukti akan menghancurkan kerahasiaan dan kekuatan dari kasus yang sedang dibangun jaksa,” kata Erim. []

SUMBER: INDEPENDENT

Related News

Comment (0)

Comment as: